MEMBERIKAN INJEKSI SUBKUTAN INTRA MUSKULAR
Berat badan
tubuh menunjukan kedalaman lapisan CS. Oleh karena itu perawat harus memilih
jarum panjang jarum dan sudut insersi berdasarkan berat badan klien. Umnya akuran
jarum antara lain:
25 5/8 inci yang
diinsersi pada sudut 45 derajat menyimpan obat pada jaringan SQ pada klien
dengan ukuran tubuh normal, dan intuk anak memerlukan jarum ½ inci. apa bila
klien gemuk perawat mencubit jaringan dan menggunakan jarm yang cukup panjang
untuk diinsersi melewati jaringan lemak pada dasar lipatan kulit. Panjang jarum
yang dipilih ialah ½ lebar lipatan kulit. Dengan metode ini sudut insersi
berkisar antara 45-90 derajat. Klien yang kurus dan kaksesia memiliki cukup
jaringan untuk injeksi SC. Abdomen atas merupakan tempar injeksi yang paling
baik untuk klien ini. Spuit insulin biasanliki cukup jaringan untuk injeksi SC.
Abdomen atas merupakan tempar injeksi yang paling baik untuk klien ini. Spuit
insulin biasana tersedia dengan jarum 26G. untuk memastikan insulin mencapai
jaringan SQ, perawat mengikuti peraturan sederhana ini:
Jika 2 inci jaringan dapat dipegang , jarum harus
dimasukan pada sudut 90 derajat.
Jika satu inci jaringan dapat dipegang, jarum harus di
insersi pada sudut 45 dejajat.
Injeksi Intramuskular
Rute
intramuscular (IM) memungkinkan absorbs obat yang lebih cepat dari pada rute
SCkarena pembuluh darah lebih banyak terdapat diotot. Bahaya kerusakan jaringan
berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam, tetapi bila tidak hati-hati ada
resiko menginjeksi obat langsungsung ke pembuluh darah. Perawat menggunakan
jarum berukuran lebih panjang dan lebih besar untuk melewati jaringan SC dan
mempenetrasi jaringan otot dalam. Bagaimanapun berat badan mempengaruhi
pemulihan ukuran jarum. Misalx, seorang klien dgn berat badan 45 kg mungkin
hanya memerlukan jarum dengan panjang 1 ¼ sampai 1 ½ inci, sedangkan anak yang Berat
Badannya 22,5 kg biasanya memerlukan jarum berukurang 1 inci. Sudut insersi
untuk injeksi IM ialah 90 derajat. Otot kurang sensifif terhadap obat yg
mengiritasi dan kental.seorang klien perkembangan nya baik dan normal dapat
menooleransi dengan aman 3ml obat dlm otot yang lebih besar dan lebih
berkembang misalx, otot dorsogluteal atau vastus lateralis. Otot yang kecil
hanya dapat menoleransi sejumlah kecil otot tanpa rasa tidak nyaman yang berat
pada otot. Anak-anak dewasa lanjut dank lien yang kurus menoleransi kurang dari
2 ml obat. Wong 1995 menganjurkan untuk tidak member obat-obatan lebih dari 1
ml kepada anak kecil dan bayi yang sudah besar.
Perawat
mengkaji integritas otot sebelum memberikan injeksi. Otot harus bebas nyeri
tekan. Injeksi berulang di otot yang sama meneyebabkan rasa tidak nyaman yang
berat. Dengan meminta klien rilex perawat dapat mempalpasi otot yang
menyingkirkan kemungkinan adanya lesi yang mengera. Umumnya otot teraba lunak
lunak saat rilex dan padat saat kontrasi . perawat dapat meminimalkan rasa
tidak nyaman selama injeksi dengan membantunya mengambil posisi yang tepat
mengurangi ketegangan otot.
Tempat Injeksi
1. Otot vastus lateralis
Otot vestus lateralis yang tebal dan
berkembang baik adalah tempat injeksi yang dipilih untuk orang dewasa ,anak,dan
bayi.
Letak ototo vestus lateralis yaitu:
di bagian lateral anterior paha dan pada orang dewasa membentang sepanjang satu
tangan diatas lutut sampai sepanjang satu tangan dibawah rtokanter femur.
Sepertiga tengah otot merupakan tempat
terbaik injeksi. Lebar tempat injeksi membentang dari garis tengah bagian atas
paha sampai ke garis tengah sisi luar paha.
Pada anak kecil atau klien kakeksia
memegang badan otot selama injeksi akan membantu memastikan obat tersimpan di
jaringan otot. Ontuk membantu merelaksasikan otot perawat meminta klien
berbaring datar dengan lutut agak fleksi rendah atau klien dlm posisi duduk.
2. Otot ventrogluteal
Otot ventrogluteal meliputi gluteus
medius dan minimus. Klien berbaring diatas salah satu sisi tubuh dengan menekuk
lutut, perawat kemudian mencari otot dgn menempatkan telapak tangan diatas
trokhanter mayor dan jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior panggul
paha klien. tangan kanan digunakan untuk panggul kiri dan tangan kiri di
gunakan untuk panggul paha klien dan jari lain kearah kepala klien. tempat
injeksi terpajan ketika ketika perawat melebarkan jari tengah kebelakan
sepanjang Krista iliaka membentuk sebuah segitiga dan tempat injeksi terletak
di tengah segitiga tersebut. Klien dapat baring miring terangkap. Memfleksi
lutut dan panggul membantu klien merelaksasiotot.
3. Otot dorsogluteus
Otot dorsagluteus merupakan tempat
yang biasa digunakan untuk injeksi IM. Namun ,insersi jarum yang tidak
disengaja ke dalam saraf siatik dapat menyebabkan paralisis permanen atau
sebagian pada pada tungkai yang bersangkutan . pembulu darah utama dan tulang
juga dekat tempat injeksi. Pada klien yang jaringan nya kendur, tempat injeksi
sulit ditemukan.
Daerah
dorsogluteus berada dibagian atas luar kuadran atas luar bokong,kira-kira 5-8
cm dibawah Krista iliaka. Klien dapat berbaring tengkurap dengan jari-jari kaki
mengarah kebagian tengah tubuh atau pada posisi berbaring miring dengan tungkai
atas fleksi pada panggul dan lutut. Untuk menemukan lokasi dorsogluteus ,
perawat mempalpasi spina iliaka posterosuperior dan trokhanter mayor
femur. Sebuah garis khayal ditarik
diantara 2 penanda anatomi. Saraf siatik membentang pararel dan dibawah garis.
Tempat injeksi terletak diatas dan lateral terhadap garis . perawat dapat
menggunakan tempat injeksi dorsogluteus pada orang dewasa dan anak-anak
(sekurang –kurang nya berusia 3 tahun) yang otot glutrusnya sudah berkembang.
4. Otot deltoid
Pada beberapa orang dewasa ,bayi, dan
kebanyakan anak otot deltoid belum berkembang baik. Saraf radialis,ulnaris, dan
arteri brankialis terdapat didalam lengan atas sepanjang humerus. Perawat
jarang menggunakan daerah deltoideus kecuali tempat injeksi lain tidak dapat di
akses karena ada balutan, gips, atau obstruksi lain.
Untuk menentukan lokasi otot deltoid
, perawat meminta klien memanjakan seluruh lengan atas dan bahunya. Perawat
sebaiknya tidak mencoba menggulung lengan baju yang ketat. Perawat meminta
klien merelaksasi lengan disamping dan menekuk sikunya,. Klien dapat duduk
,berdiri,atau baring. Perawat mempalpasi batas bawah prosesus akromialis , yang
membentukbasis sebuah segitiga yang sejajar dengan titik tengah bagian leteral
lengan atas. Tempat injeksi terletak dibagian tengah segitiga, sekitas 2,5
sampai 5 cm dibawah prosesus akromium. Perawat juga dapat menentukan lokasi
injeksi dengan menempatkan empat jari diatas otot deltoid, dengan jari teratas
berada disepanjang prosesus akromion. Tempat injeksi terletak 3 jari dibawah
prosesus akromion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar