Minggu, 16 Juni 2013

penuntun skill keperawatan MEMBERIKAN INJEKSI SUBKUTAN INTRA MUSKULAR

MEMBERIKAN INJEKSI SUBKUTAN INTRA MUSKULAR
Berat badan tubuh menunjukan kedalaman lapisan CS. Oleh karena itu perawat harus memilih jarum panjang jarum dan sudut insersi berdasarkan berat badan klien. Umnya akuran jarum antara lain:
25 5/8 inci yang diinsersi pada sudut 45 derajat menyimpan obat pada jaringan SQ pada klien dengan ukuran tubuh normal, dan intuk anak memerlukan jarum ½ inci. apa bila klien gemuk perawat mencubit jaringan dan menggunakan jarm yang cukup panjang untuk diinsersi melewati jaringan lemak pada dasar lipatan kulit. Panjang jarum yang dipilih ialah ½ lebar lipatan kulit. Dengan metode ini sudut insersi berkisar antara 45-90 derajat. Klien yang kurus dan kaksesia memiliki cukup jaringan untuk injeksi SC. Abdomen atas merupakan tempar injeksi yang paling baik untuk klien ini. Spuit insulin biasanliki cukup jaringan untuk injeksi SC. Abdomen atas merupakan tempar injeksi yang paling baik untuk klien ini. Spuit insulin biasana tersedia dengan jarum 26G. untuk memastikan insulin mencapai jaringan SQ, perawat mengikuti peraturan sederhana ini:
         *        Jika 2 inci jaringan dapat dipegang , jarum harus dimasukan pada sudut 90 derajat.
         *        Jika satu inci jaringan dapat dipegang, jarum harus di insersi pada sudut 45 dejajat.




Injeksi Intramuskular
            Rute intramuscular (IM) memungkinkan absorbs obat yang lebih cepat dari pada rute SCkarena pembuluh darah lebih banyak terdapat diotot. Bahaya kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam, tetapi bila tidak hati-hati ada resiko menginjeksi obat langsungsung ke pembuluh darah. Perawat menggunakan jarum berukuran lebih panjang dan lebih besar untuk melewati jaringan SC dan mempenetrasi jaringan otot dalam. Bagaimanapun berat badan mempengaruhi pemulihan ukuran jarum. Misalx, seorang klien dgn berat badan 45 kg mungkin hanya memerlukan jarum dengan panjang 1 ¼ sampai 1 ½ inci, sedangkan anak yang Berat Badannya 22,5 kg biasanya memerlukan jarum berukurang 1 inci. Sudut insersi untuk injeksi IM ialah 90 derajat. Otot kurang sensifif terhadap obat yg mengiritasi dan kental.seorang klien perkembangan nya baik dan normal dapat menooleransi dengan aman 3ml obat dlm otot yang lebih besar dan lebih berkembang misalx, otot dorsogluteal atau vastus lateralis. Otot yang kecil hanya dapat menoleransi sejumlah kecil otot tanpa rasa tidak nyaman yang berat pada otot. Anak-anak dewasa lanjut dank lien yang kurus menoleransi kurang dari 2 ml obat. Wong 1995 menganjurkan untuk tidak member obat-obatan lebih dari 1 ml kepada anak kecil dan bayi yang sudah besar.
            Perawat mengkaji integritas otot sebelum memberikan injeksi. Otot harus bebas nyeri tekan. Injeksi berulang di otot yang sama meneyebabkan rasa tidak nyaman yang berat. Dengan meminta klien rilex perawat dapat mempalpasi otot yang menyingkirkan kemungkinan adanya lesi yang mengera. Umumnya otot teraba lunak lunak saat rilex dan padat saat kontrasi . perawat dapat meminimalkan rasa tidak nyaman selama injeksi dengan membantunya mengambil posisi yang tepat mengurangi ketegangan otot.

Tempat Injeksi
1.      Otot vastus lateralis
Otot vestus lateralis yang tebal dan berkembang baik adalah tempat injeksi yang dipilih untuk orang dewasa ,anak,dan bayi.
Letak ototo vestus lateralis yaitu: di bagian lateral anterior paha dan pada orang dewasa membentang sepanjang satu tangan diatas lutut sampai sepanjang satu tangan dibawah rtokanter femur. Sepertiga tengah otot  merupakan tempat terbaik injeksi. Lebar tempat injeksi membentang dari garis tengah bagian atas paha sampai ke garis tengah sisi luar paha.
Pada anak kecil atau klien kakeksia memegang badan otot selama injeksi akan membantu memastikan obat tersimpan di jaringan otot. Ontuk membantu merelaksasikan otot perawat meminta klien berbaring datar dengan lutut agak fleksi rendah atau klien dlm posisi duduk.
2.      Otot ventrogluteal
Otot ventrogluteal meliputi gluteus medius dan minimus. Klien berbaring diatas salah satu sisi tubuh dengan menekuk lutut, perawat kemudian mencari otot dgn menempatkan telapak tangan diatas trokhanter mayor dan jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior panggul paha klien. tangan kanan digunakan untuk panggul kiri dan tangan kiri di gunakan untuk panggul paha klien dan jari lain kearah kepala klien. tempat injeksi terpajan ketika ketika perawat melebarkan jari tengah kebelakan sepanjang Krista iliaka membentuk sebuah segitiga dan tempat injeksi terletak di tengah segitiga tersebut. Klien dapat baring miring terangkap. Memfleksi lutut dan panggul membantu klien merelaksasiotot.
3.      Otot dorsogluteus
Otot dorsagluteus merupakan tempat yang biasa digunakan untuk injeksi IM. Namun ,insersi jarum yang tidak disengaja ke dalam saraf siatik dapat menyebabkan paralisis permanen atau sebagian pada pada tungkai yang bersangkutan . pembulu darah utama dan tulang juga dekat tempat injeksi. Pada klien yang jaringan nya kendur, tempat injeksi sulit ditemukan.
            Daerah dorsogluteus berada dibagian atas luar kuadran atas luar bokong,kira-kira 5-8 cm dibawah Krista iliaka. Klien dapat berbaring tengkurap dengan jari-jari kaki mengarah kebagian tengah tubuh atau pada posisi berbaring miring dengan tungkai atas fleksi pada panggul dan lutut. Untuk menemukan lokasi dorsogluteus , perawat mempalpasi spina iliaka posterosuperior dan trokhanter mayor femur.  Sebuah garis khayal ditarik diantara 2 penanda anatomi. Saraf siatik membentang pararel dan dibawah garis. Tempat injeksi terletak diatas dan lateral terhadap garis . perawat dapat menggunakan tempat injeksi dorsogluteus pada orang dewasa dan anak-anak (sekurang –kurang nya berusia 3 tahun) yang otot glutrusnya sudah berkembang.


4.      Otot deltoid
Pada beberapa orang dewasa ,bayi, dan kebanyakan anak otot deltoid belum berkembang baik. Saraf radialis,ulnaris, dan arteri brankialis terdapat didalam lengan atas sepanjang humerus. Perawat jarang menggunakan daerah deltoideus kecuali tempat injeksi lain tidak dapat di akses karena ada balutan, gips, atau obstruksi lain.

Untuk menentukan lokasi otot deltoid , perawat meminta klien memanjakan seluruh lengan atas dan bahunya. Perawat sebaiknya tidak mencoba menggulung lengan baju yang ketat. Perawat meminta klien merelaksasi lengan disamping dan menekuk sikunya,. Klien dapat duduk ,berdiri,atau baring. Perawat mempalpasi batas bawah prosesus akromialis , yang membentukbasis sebuah segitiga yang sejajar dengan titik tengah bagian leteral lengan atas. Tempat injeksi terletak dibagian tengah segitiga, sekitas 2,5 sampai 5 cm dibawah prosesus akromium. Perawat juga dapat menentukan lokasi injeksi dengan menempatkan empat jari diatas otot deltoid, dengan jari teratas berada disepanjang prosesus akromion. Tempat injeksi terletak 3 jari dibawah prosesus akromion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar